.... JILBAB KOK DI BUAT KEDOK !! ....
“Pakai jilbab yang bener ya Say! Mendingan
kayak aku, meski nggak pakai jilbab tapi hati
selalu baik. Daripada pakai jilbab tapi
dibelakang masih suka ngelakuin yang
macem-macem. Iihh… Malu tuh sama si
jilbab.”
“Halah, jilbabmu Cuma kedok doank! Semua
orang juga tau, paling-paling buat tebar
pesona doank, ikut-ikutan doank, kan lagi
ngetrend tuh!”
Yang dituduh hanya tertunduk, hatinya terus
berteriak “ini bukan kedok, sama sekali
bukan !”, tapi orang-orang yang di sekitarnya
seolah enggan melihat perubahan yang
terjadi pada dirinya. Sedikit demi sedikit
sindiran halus sampai yang terang-terangan
memojokkannya, berhasil menguasai hati.
Akhirnya, karena rasa nggak percaya diri,
taku terus disindir dan takut mengecewakan
orang-orang di sekitarnya, dia rela
menanggalkan jilbabnya.
Sangat disayangkan, tuduhan-tuduhan
sebagian orang pada muslimah berjilbab
seringkali membuat mereka resah, ragu,
bahkan ada yang dengan suka rela akhirnya
menanggalkan jilbabnya. Hanya karena satu
orang yang berbuat, semua muslimah seolah-
olah menjadi tersangka utama. Hanya karena
satu orang yang berbuat kesalahan, semua
muslimah jadi patut dituntut.
Sebagian muslimah seakan dijejali trauma
ketika tuduhan –tuduhan menyakitkan terus
menggerogoti, seakan para muslimah ini
makhluk paling bersalah karena
menggunakan jilbab. Tentu saja, hal ini adalah
permainan syetan, mana ada syetan yang
mau seorang muslimah berubah menjadi
tunduk atas perintah Rabbnya. Maka,
bekerjalah si syetan lewat aksi wanita yang
‘enggan’ menggunakan jilbab, dengan cara
halus bahkan dengan cara seenaknya. Hanya
dengan alasan-asalan nggak masuk akal
seperti jilbab hati dulu lah atau mendingan
nggak pake jilbab tapi baik, daripada pakai
jilbab tapi kelakuan nggak banget.
Faktanya,
mereka hanya ingin mencari kawan agar ada
yang menemani mereka nggak pakai jilbab
atau hanya mencari pembenaran agar
mereka nggak terkena gugatan karena nggak
taat atas aturan Rabbnya yang tercantum
dalam Surat An Nur 31 dan Al Ahzab 59.
Ketidaksempurnaan manusia nggak akan
berubah meski dia memakai jilbab, seorang
muslimah berjilbabpun nggak lepas dari
kesalahan karena itu memang fitrahnya
sebagai manusia. Hanya saja mereka tetap
berusaha untuk taat terhadap Pencipta-Nya
dengan melaksanakan aturannya, inilah bukti
kecintaannya pada Sang Pencinta.
Bukan hanya asal berkata “aku cinta pada-Nya” tapi
enggan menerima perintah-Nya, apakah ini
bisa dibilang mencintai-Nya?
Nggak ada alasan seorang wanita enggan
menggunakan jilbab, karena ketika Allah
memerintahkan maka wajiblah untuk kita
melaksanakannya. Kalaupun masih ada yang
enggan berjilbab karena dia takut kalau
nggak bisa jaga jilbabnya, maka sudah
sepantasnya dia bertanya pada hatinya,
apakah dengan nggak berjilbab dia sudah
bisa menjadi seseorang yang sempurna yang
nggak pernah berbuat kesalahan?
So, Azzamkan dalam diri kita bahwa kita
berjilbab karena Allah Azza Wa Jalla, bukan
karena yang lain. Jadi ketika ada orang lain
yang menganggap remeh jilbab kita, kita
kembalikan kepada Allah. Karena hanya Dia
yang memahami niat kita, keinginan kita, rasa
sedih kita, nggak ada yang lain. Biarlah orang
lain berkata bahwa jilbab yang kamu dan aku
pakai sebagai kedok, topeng atau apalah,
yang pasti Allah Subahanahu Wa Ta’ala nggak
akan pernah salah mengenali hamba-
hambaNya.
“Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu
tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-
sia saja perbuatannya dalam kehidupan
dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa
mereka berbuat usaha yang sebaik-baiknya.
Mereka itulah orang-orang yang mengingkari
(kufur) terhadap ayat-ayat Allah dan
menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan
mereka, dan Kami mengadakan suatu
pertimbangan terhadap (amalan) mereka di
hari kiamat.
Demikianlah, balasan mereka ialah
jahanam, disebabkan mereka kufur/ingkar
dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku
dan Rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok.”(Surat
Al-Kahfi (18) ayat 103-106)
Wallahua’lam bish shawwab.
TOLONG SILAHKAN DI-COPAS dan DI-SHARE
DENGAN IKHLAS :)
♥ Semoga Bermanfaat ♥
“Pakai jilbab yang bener ya Say! Mendingan
kayak aku, meski nggak pakai jilbab tapi hati
selalu baik. Daripada pakai jilbab tapi
dibelakang masih suka ngelakuin yang
macem-macem. Iihh… Malu tuh sama si
jilbab.”
“Halah, jilbabmu Cuma kedok doank! Semua
orang juga tau, paling-paling buat tebar
pesona doank, ikut-ikutan doank, kan lagi
ngetrend tuh!”
Yang dituduh hanya tertunduk, hatinya terus
berteriak “ini bukan kedok, sama sekali
bukan !”, tapi orang-orang yang di sekitarnya
seolah enggan melihat perubahan yang
terjadi pada dirinya. Sedikit demi sedikit
sindiran halus sampai yang terang-terangan
memojokkannya, berhasil menguasai hati.
Akhirnya, karena rasa nggak percaya diri,
taku terus disindir dan takut mengecewakan
orang-orang di sekitarnya, dia rela
menanggalkan jilbabnya.
Sangat disayangkan, tuduhan-tuduhan
sebagian orang pada muslimah berjilbab
seringkali membuat mereka resah, ragu,
bahkan ada yang dengan suka rela akhirnya
menanggalkan jilbabnya. Hanya karena satu
orang yang berbuat, semua muslimah seolah-
olah menjadi tersangka utama. Hanya karena
satu orang yang berbuat kesalahan, semua
muslimah jadi patut dituntut.
Sebagian muslimah seakan dijejali trauma
ketika tuduhan –tuduhan menyakitkan terus
menggerogoti, seakan para muslimah ini
makhluk paling bersalah karena
menggunakan jilbab. Tentu saja, hal ini adalah
permainan syetan, mana ada syetan yang
mau seorang muslimah berubah menjadi
tunduk atas perintah Rabbnya. Maka,
bekerjalah si syetan lewat aksi wanita yang
‘enggan’ menggunakan jilbab, dengan cara
halus bahkan dengan cara seenaknya. Hanya
dengan alasan-asalan nggak masuk akal
seperti jilbab hati dulu lah atau mendingan
nggak pake jilbab tapi baik, daripada pakai
jilbab tapi kelakuan nggak banget.
Faktanya,
mereka hanya ingin mencari kawan agar ada
yang menemani mereka nggak pakai jilbab
atau hanya mencari pembenaran agar
mereka nggak terkena gugatan karena nggak
taat atas aturan Rabbnya yang tercantum
dalam Surat An Nur 31 dan Al Ahzab 59.
Ketidaksempurnaan manusia nggak akan
berubah meski dia memakai jilbab, seorang
muslimah berjilbabpun nggak lepas dari
kesalahan karena itu memang fitrahnya
sebagai manusia. Hanya saja mereka tetap
berusaha untuk taat terhadap Pencipta-Nya
dengan melaksanakan aturannya, inilah bukti
kecintaannya pada Sang Pencinta.
Bukan hanya asal berkata “aku cinta pada-Nya” tapi
enggan menerima perintah-Nya, apakah ini
bisa dibilang mencintai-Nya?
Nggak ada alasan seorang wanita enggan
menggunakan jilbab, karena ketika Allah
memerintahkan maka wajiblah untuk kita
melaksanakannya. Kalaupun masih ada yang
enggan berjilbab karena dia takut kalau
nggak bisa jaga jilbabnya, maka sudah
sepantasnya dia bertanya pada hatinya,
apakah dengan nggak berjilbab dia sudah
bisa menjadi seseorang yang sempurna yang
nggak pernah berbuat kesalahan?
So, Azzamkan dalam diri kita bahwa kita
berjilbab karena Allah Azza Wa Jalla, bukan
karena yang lain. Jadi ketika ada orang lain
yang menganggap remeh jilbab kita, kita
kembalikan kepada Allah. Karena hanya Dia
yang memahami niat kita, keinginan kita, rasa
sedih kita, nggak ada yang lain. Biarlah orang
lain berkata bahwa jilbab yang kamu dan aku
pakai sebagai kedok, topeng atau apalah,
yang pasti Allah Subahanahu Wa Ta’ala nggak
akan pernah salah mengenali hamba-
hambaNya.
“Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu
tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-
sia saja perbuatannya dalam kehidupan
dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa
mereka berbuat usaha yang sebaik-baiknya.
Mereka itulah orang-orang yang mengingkari
(kufur) terhadap ayat-ayat Allah dan
menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan
mereka, dan Kami mengadakan suatu
pertimbangan terhadap (amalan) mereka di
hari kiamat.
Demikianlah, balasan mereka ialah
jahanam, disebabkan mereka kufur/ingkar
dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku
dan Rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok.”(Surat
Al-Kahfi (18) ayat 103-106)
Wallahua’lam bish shawwab.
TOLONG SILAHKAN DI-COPAS dan DI-SHARE
DENGAN IKHLAS :)
♥ Semoga Bermanfaat ♥
No comments:
Post a Comment