Pages

Wednesday, February 20, 2013

Bila Ada Kesalahan Tolong Dimaafkan Dari blog Ini Postkan Komentar Anda





Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini
mengalami pergeseran. Kalau di masa
Romawi, sangat terkait erat dengan dunia
para dewa dan mitologi sesat, kemudian di
masa Kristen dijadikan bagian dari simbol
perayaan hari agama, maka di masa sekarang
ini identik dengan pergaulan bebas muda-
mudi.

Mulai dari yang paling sederhana
seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga
penghalalan praktek zina secara legal. Semua
dengan mengatasnamakan semangat cinta
kasih. Padalah mendekati zina saja haram,
apalagi melakukannya.

Allah SWT berfirman
(yang artinya),
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)

Juga menjelang hari Valentine-lah berbagai
ragam coklat, bunga, hadiah, kado dan
souvenir laku keras. Berapa banyak duit yang
dihambur-hambur kan ketika itu.

Perbuatan
setan lebih senang untuk diikuti daripada
dibelanjakan untuk hal yang lebih
bermanfaat. Itulah pemborosan yang
dilakukan ketika itu, mungkin bisa bermilyar-
milyar rupiah dihabiskan ketika itu oleh
seluruh penduduk Indonesia, hanya demi
merayakan hari Valentine.

Tidakkah mereka
memperhatikan firman Allah (yang artinya),
“Dan janganlah kamu menghambur-hamb
urkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
pemboros-pembor os itu adalah saudara-
saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).

Maksudnya adalah mereka menyerupai setan
dalam hal ini. Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas
mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah
menginfakkan sesuatu pada jalan yang
keliru.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim)

No comments:

Post a Comment